Ini FF diambil dari blog sebelah punyanya sahabat aku '-' dan ceritanya berakhir gaje/?
akan tetapi dapat membuat anda penasaran (^_^)/
Happy Readings guys!!
Tittle: Saranghae, MR ALMIGHTY!!!!!!
Author: Alifa aka seukkhy aka Haye aka Han Jinri
Cast: Cho Kyuhyun, Shin Ah Jung(OC), Kim Jongin aka Kai, And another other cast
Rating: PG 13+
Genre: Romance, maybe hurt, dan tentukan sendiri
Leght: Chapter (kayaknya)
***********
Namaku Ah Jung, aku membenci segala sesuatu tentangmu yang kudengar.
Kau, Cho Kyuhyun, namja pengatur dan merasa paling berkuasa di sini. Dan
kini aku sekarang lebih membencimu karena kita berdekatan satu sama lain.
*******
Hari ini, 20 April 2013, Universitas Konkuk tampak seperti biasa; ramai
dengan mahasiswa yang berlalu lalang. Namun, itu adalah sesuatu yang
asing bagi seorang gadis. Segalanya yang ada di sana baru baginya.
Gadis itu menghentikan langkahnya saat sampai di satu ruangan, ia kemudian masuk dengan perlahan.
“Jeosonghamnida ssaem, saya terlambat.” Dengan anggukan singkat dari
dosen yang tengah mengajar hari itu, Ah Jung masuk-dengan tanpa rasa
bersalah- saat itu juga. Kemudian, Professor Park mendekatkan tubuh Ah
Jung ke dekatnya dan mulai bicara,
“Hari ini, kita kedatangan teman baru.”
“Annyeong Haseyo, Shin Ah Jung imnida. Saya pindahan dari Baehwa
Women College. Mohon bantuannya.” Ah Jung membungkukan badannya, rambut
cokelat kayu manisnya dibiarkan tergerai begitu saja hingga berjatuhan
saat ia membungkuk.
“Baiklah, kau, duduklah di tempat yang kosong.” Professor Park
menyuruh gadis itu duduk di tempat kosong, dan dengan secepat kilat ia
melihat ada bangku tak berpenghuni di jajaran ketiga.
Semua orang di kelas itu menatapnya dengan alis berkerut-kerut
(kecuali Professor Park, karena ia sedang mengajar). Agak risih, tapi ia
tak menghiraukannya, mungkin itu kebiasaan mahasiswa di kelas itu saat
ada murid baru.
*******
“Halo, namaku Lee Byung Hee. Kau bisa panggil aku Byung Hee.” Seorang
gadis dengan rambut di kucir kuda berdiri di sebelah bangku Ah Jung.
Senyuman membingkai wajah tirusnya. Ah Jung tersenyum manis.
“Halo Byung Hee-ssi. Senang berkenalan denganmu.”
“Ohya, boleh aku ikut duduk disebelahmu? Ada yang ingin kubicarakan.”
Ujar Byung Hee-agak memohon- pada Ah Jung yang mengangkat sebelah
alisnya tinggi-tinggi. Terlihat jelas rentetan pertanyaan memenuhi
kepalanya dan menunggu jawaban. Tapi tak berlama-lama, ia menggeser
sedikit duduknya.
“Tentu saja,”
“Emh, sebelumnya, bisa kau beritahu aku siapa yang memiliki kedudukan
di kelas ini?” Tanya Ah Jung sebelum Byung Hee bercerita, sedetik
kemudian ia mendapat tatapan tak mengerti.
“Ah, maksudku, orang yang berpengaruh.”
“Oh, baiklah akan kutunjukkan siapa saja mereka.”
Byung Hee memulai menyebutkan satu persatu orang berpengaruh di kelas
mereka. Pertama, Yoon Tae Jun si ketua kelas yang berkarisma. Lalu ada
Im Haneul yang mendapat rank 3 di universitas mereka, Park Jun Ho atlet
lari, dan…
“Si penguasa.” Ah Jung memiringkan kepalanya.
“Kau sudah pernah dengar nama Cho Kyuhyun?” Tanya Byung Hee, gadis
itu bertanya karena ia yakin seantero Korea mengetahui namja bengis itu.
Ah Jung memutar bola matanya ke sana kemari, berpikir seperti pernah
mendengar nama itu sebelumnya; saat ia masih di Baehwa Women College.
“Entahlah, tapi sepertinya aku pernah mendengarnya.” Ah Jung mendengar Byung Hee menghela napasnya -cukup kecewa-.
“Yah, aku tak bisa memberitahu mu secara detil. Tapi dia adalah
pemuda pengatur, dia memang tampan, dan banyak wanita mengincarnya.
Tapi, karena kelakuannya yang terlalu bossy, hanya wanita-wanita
materialistik dan murahan yang berani- nekat mendekatinya.” Sedetik
setelah itu Ah Jung menelan ludah ngeri. Dalam bayangannya, ia adalah
seorang namja -yang cenderung- berdarah dingin.
“Lalu, dimana dia?”
Byung Hee menggeleng dan tersenyum kalut saat jam pergantian kelas datang,
“Kau akan segera mengetahuinya.” Dan hal itu menciptakan tanda tanya besar di kepala Ah Jung.
********
Daun-daun maple mulai berguguran, dan jalan-jalan mulai tertutupi oleh
dedaunan yang berwarna oranye dan -sedikit- yang berwarna kuning.
Sepasang heels berwarna coral berjalan, menginjaki daun-daun itu
tanpa perasaan. Kaki jenjangnya terbalutkan celana leging hitam dengan
sweater biru yang benar-benar membuatnya tampak casual.
Langkah kakinya terhenti pada sebuah bangku taman, yang dimana ada seseorang lain duduk di sana.
“Hey….” Panggilnya pelan, tapi orang itu tetap bergeming.
“Hah, seumur hidupku, kau lah orang paling bodoh yang pernah ku
temui.” Keluhnya sambil mengambil posisi duduk di sebelah orang itu.
“Sebenarnya apa tujuanmu?”
“Apa?” Sekarang, laki-laki di sebelahnya menatap bingung pada gadis itu.
“Well, apa tujuanmu berada di sini dengan kaos berbahan tipis itu?
Tak terasa kah olehmu bahwa suhu disini begitu menyakitkan?” Omel
Hyesung pada namja berwajah cuek disebelahnya.
“Tak pernah ku pikirkan sebelumnya.” Ia berdecak, membuat Hyesung mengangkat alisnya.
“Ya?”
“Tak pernah terpikirkan bagaimana bisa kau mengkhawatirkanku lagi.
Padahal kita sudah…” Hyesung dengan segera memotong ucapan namja itu.
“Kyu, ayolah, jangan mengungkitnya.”
********
BRAANNGGGG
Melodi-melodi piano terdengar sangat hancur saat jemari seorang yeoja
menekan tuts piano acak secara bersamaan. Kemudian terdengar sebuah
tepukan tangan dari arah dapur.
“Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya yeoja itu saat menyadari ada
makhluk (well, sepertinya makhluk terlalu kejam) lain di rumahnya.
“Hanya bertamu.” Ia menyeringai.
“Kau tidak bertamu, kau penyusup.” Ah Jung mencibir kedatangan Kai(tapi ia bersungguh-sungguh).
“Okay, sekarang bisakah kau menjelaskan padaku dimana letakku sebagai
penyusup?” Kai menanggung dagunya dengan tangan yang bertopang pada
badan piano, menatap Ah Jung dengan tatapan menantang.
“Tamu tidak masuk seenaknya, yah, setidaknya, sampai sang pemilik
rumah mengizinkannya masuk.” Dan yeoja mungil itu membalas tatapan yang
sama dengan Kai.
“Kau terlalu melebih-lebihkan.”
“Panggil aku noona, mengerti?” Peringat Ah Jung yang mungkin sudah ke
satu juta kalinya pada Kai, yah, Kai lebih mudah darinya (bahkan
sangat, sangattt, sangaaaaatttt lebih muda).
“Tidak mau.”
“Terserah kau saja.” Ia kembali menekuni pekerjaannya. Terlihat jelas mata Kai menatap penasaran Ah Jung.
“Dari pada kau diam melihatku, bisakah kau membantuku?”
“Apa??”
“Buatkan sebuah lagu.” Kai mengernyitkan dahinya.
“Kau tahu kan aku tidak ahli dalam musik.”
“Sangat tahu!”
“Lebih baik kau suruh aku ciptakan tarian saja.” Kai tersenyum menggemaskan.
“Sayangnya itu bukan jurusanku. Jadi…”
“Apa?”
“KELUAR SEKARANG!”
*********
Ah Jung sudah lebih dari seminggu mengikuti pelajaran di Konkuk
University dan ia mulai terbiasa dengan keadaan kampusnya dan terutama
kelasnya. Pada awalnya ia menganggap semua orang di sana sinis, tapi
melihat Bong Gu dengan tubuh tambunnya menari dan bernyanyi membuatnya
tertawa.
Dan selama itu ia sudah sering mendengar perilaku Cho Kyuhyun, yang
bahkan ia tak tahu rupanya. Kebanyakan yang ia dengar adalah bagaimana
sombongnya namja itu.
Oh, aku benar-benar membencinya, bagaimana ada orang seperti dia? Pikir Ah Jung keheranan.
Dan, keheranannya meledak saat ia menemukan ada tas lain di
bangkunya. Lalu tatapan ketakutan teman-temannya semakin memojokkannya,
seperti ia adalah monster saja. Sampai ia tahu apa penyebabnya….
“Jangan duduk dibangku ku.” Sebuah suara mengejutkannya. Ia menoleh
ke belakang, dan ia mendapati seorang namja yang cukup.. yeah.. keren.
“Apa? Hoho, sudah satu minggu ini aku duduk di sini. Bahkan,
teman-teman di sini tidak melarangku. Siapa kau sampai menyuruhku
pergi?!”
“Aku pemilik bangku ini.” Alis Ah Jung berkerut saat namja itu berjalan mendekatinya.
“Apa?” Tanya Ah Jung sarkatis, jujur saja ia benar-benar terkejut sekarang.
“Kurang jelaskah aku memberi tahumu?”
“Aku… Aku…” Yeoja itu kehabisan kata. Ia menengok pada Byung Hee yang duduk di bangkunya, dan ia menghela napas.
“Ah Jung, kau bisa duduk bersamaku selama Jung Mi masih sakit.”
*****
“Kau….” Ah Jung melongo mendengar penuturan Byung Hee yang -terkesan- sangatlah mengejutkan.
“Maafkan aku.”
“Ya Tuhan, aku tak percaya.” Ah Jung menjambak rambutnya frustasi.
“Kenapa kau tidak memberi tahuku?” Mata almondnya menatap Byung Hee, seperti mengintimidasi.
“Dan karena itu aku akan duduk bersamanya?!”
“Setidaknya sampai Jung Mi masuk kan?”
“Oh,” Ah Jung menyela, “Dan kita tak tahu kapan ia akan sekolah. Bagaimana kalau dia masuk esok hari?”
“Jangan terlalu menganggap ini masalah, mungkin tak terlalu buruk bersamanya.”
“Apa?! Kau.. Kau bilang apa tadi? Tak terlalu buruk? Kalau begitu, kenapa orang-orang takut padanya? Kenapa…”
“Cukup, kau terlalu berlebihan Jungie.”
********
Hari besoknya Jung Mi masih tetap tak masuk, dan itu adalah berita baik
untuk Ah Jung. Tapi berita buruknya, Ah Jung baru mengetahui kalau Kai
sekolah di sana. Dan yang lebih buruknya lagi, Kai bicara pada Kyuhyun,
YA!!! Ia bicara pada Kyuhyun, dan mereka terlihat akrab.
“Kenapa kau bisa dekat dengannya?” Tanya Ah Jung to-the-point saat ia sudah duduk di hadapan Kai.
“Oh, hai Jungie… Oops, maksudku, hai noona.” Lalu ia terkekeh.
“Ini serius Kai.”
“Soal apa? Siapa yang sebenarnya kau bicarakan?”
“Haah, kurasa kau tahu.” Ah Jung agak kecewa pada Kai, harusnya namja itu tahu.
“Apa? Kau bahkan langsung duduk di situ, menatapku dengan mata hampir
keluar, dan bertanya begitu saja. Tanpa judul, tanpa prolog..” Kai
mengeluarkan buku catatannya, maklumi saja, 2 jam lagi ia akan ada
ulangan.
“Kau beralih profesi jadi pengarang novel huh?” Ledeknya.
“Aku hanya mendramatisirnya.”
“Kyuhyun, aku bicara soal Kyuhyun.”
“Oh, dia kakak sepupuku.”
DUARRR
Ah Jung merasa langit tengah runtuh dan menimpa tubuhnya. Rasanya
bumi berputar sangat lambat hingga kepalanya merasa pusing, ingin dia
pingsan saat itu juga dan saat bangun semua itu hanyalah mimpi.
Tapi, sayang, ia tidak pingsan dan itu semua bukanlah mimpi.
“Jungie, kau baik-baik saja? Ini, minumlah sesuatu. Kau seperti akan
pingsan saat ini saja.” Kai menyodorkan segelas air lemon dingin pada Ah
Jung yang wajahnya sudah sepucat orang mati.
“Oh, Kai… Tolong katakan kau berbohong.” Ah Jung mengucap kalimat itu
masih dengan ekspresi tadi. Kai memanyunkan bibirnya lalu memutar bola
matanya.
“Tidak, aku tidak berbohong.” Jawabnya singkat, kemudian, yeoja itu
membenturkan kepalanya ke meja cafetarian yang mengundang rasa khawatir
dari Kai.
“Kai… Bunuh aku segera.” Pintanya penuh kesengsaraan.
“Kau kenapa?”
“Tak tahukah kau? Tak tahukah kau Kai??? Duniaku akan hancur segera.”
“Apa? Kenapa?”
“tidak Kai. Aku mohon jangan bicara denganku dulu, aku membutuhkan
waktu untuk sendiri.” Kemduian yeoja itu meninggalkan Kai sendiri.
*****
Satu hari bersama orang yang kau benci mungkin tak begitu masalah. Tapi
bagaimana jika untuk beberapa tahun sampai kelulusan?? Itu akan menjadi
bencana sendiri untukmu.
Menjengkelkan, itu adalah kata yang paling tepat untuk
mendeskripsikan bagaimana perasaan Ah Jung saat itu. Sudah satu minggu
ini ia duduk bersama Kyuhyun yang menurutnya sangat menyebalkan.
“Salinkan tulisanmu ke buku ku.” Sebuah buku melayang di depan mata Ah Jung, dan
.
.
.
Jackpot! Terbuka halaman kosong, tepat di depan tangannya.
“Apa katamu? Salinkan? Kau pikir aku pesuruhmu apa?” Ah Jung
mendelik, ditatapnya sinis namja bermarga Cho itu. Dan, sayangnya
telinganya disumbat oleh benda bernama headphone itu.
“Well, kurasa kau perlu sedikit teriakan agar lebih membuat kau
lembek.” Ditarik paksa headphone itu dari kepala Kyuhyun, kemudian yeoja
itu menarik napas dalam-dalam.
“KAU PIKIR AKU INI PESURUHMU APA?!!!!” Dan teriakan super ultrasonik
itu menyambangi gendang telinga Kyuhyun. Pusing, beberapa saat setelah
teriakan itu Kyuhyun merasakan pusing yang maha dahsyat menjalari
kepalanya.
“Kau!” Tangannya reflek menggebrak meja, matanya terbuka lebar. Lalu
ia berjalan terhuyung-huyung meninggalkan cafetarian. Namun, sayang,
hanya beberapa langkah tubuhnya kemudian ambruk.
Orang-orang sekitar langsung mengerumuni Kyuhyun -tak percaya-.
Sementara Ah Jung berjalan perlahan, ia benar-benar takut ada hal
menakutkan yang terjadi pada Kyuhyun. Di gigit bibirnya pelan.
“Ireon…”
Nantikan kelanjutannya .......
Cr : http://seukkhy03.wordpress.com
Re-Post : http://bubblepop632.blogspot.com